Kamis, 02 September 2010

Organisasi & Adm Perpus

ORGANISASI & ADMINISTRASI
PERPUSTAKAAN

A. Pengertian organisasi
Pengertian organisasi secara umum adalah perkumpulan. dan manusia yang tergabung dalam suatu wadah dengan maksud untuk mencapai tujuan bersama yang telah digariskan sebelumnya. Menurut Bernard, organisasi adalah suatu. sistem mengenai usaha-usaha kerjasama yang dilakukan. oleh dua orang atau lebih. James D. Mooney merumuskan bahwa organisasi ialah setiap bentuk perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama. Sondang P. Siagian mengatakan, bahwa organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau. lebih yang bekerja sama. untuk mencapai suatu tujuan. bersama, dan terikat secara formal dalam suatu ikatan. hirarkis dan selalu terdapat hubungan antara seseorang atau sekelompok orang yang disebut pimpinan dan seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan.

Pendapat para, ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa organisasi diwujudkan oleh adanya sekelompok orang yang berserikat dan bekerjasama untuk mencapai suatu. kepentingan yang telah disetujui bersama. Butir-butir penting yang dapat dirumuskan dari definisi organisasi adalah:
a. adanya kelompok orang yang bekerja sama
b. adanya tujuan tertentu. yang akan di capai
c. adanya pekerjaan yang akan dikerjakan
d. adanya penetapan dan. pengelompokan. pekerjaan
e. adanya wewenang dan tanggung jawab
f. adanya pendelegasian wewenang
g. adanya hubungan satu. sama lain
h. adanya penempatan. orang yang akan melakukan pekerjaan
i. adanya tata tertib yang harus ditaati

Jika ditilik dari beberapa aspek di atas, organisasi adalah wadah kegiatan adminsitrasi dan manajemen, sedang administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan kegiatan. kerja yang dilakukan oleh semua tenaga yang ada dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Manajemen adalah keterampilan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan. yang telah ditentukan dengan cara. menggerakkan orang-orang lain dalam organisasi.
Manusia merupakan unsure terpenting dalam proses administrasi karena bertindak sebagai tenaga penggerak. Karena organisasi merupakan kumpulan manusia yang secara sadar ingin mencapai tujuan bersama, maka orgamsasi bersifat dinamis dan berkembang. Jika orgamsasi tidak berkembang, maka lama-kelamaan organisasi tersebut akan mati dan tidak menunjukkan aktivitasnya sama sekali. Sebagai alat administrasi dan manajenien, orgainsasi dapat ditinjau dari dua segi.
a. Organisasi sebagai wadah
Sebagai wadah, organisasi meliki sifat yang relatif tetap dan pola dasar struktur organisasi yang relatif permanen. Namun demikian bukan berarti bahwa organisasi tersebut statis, organisasi harus bersifat dinamis. Dinamika ini menujukkan bahwa sebagai wadah maka organisasi tersebut tumbuh dan berkembang. Suatu organisasi yang baik bentuknya sederhana sesuai dengan tuntutan tugas pokok dan fungsi yang menimbulkan beban kerja. Bila ada unit kerja di luar struktur seperti tim, panitia, dan panitia ad-hoc, hal itu menunjukkan bahwa unit organisasi yang seharusnya melembaga tidak atau kurang mampu melaksanakan tugas kewajibannya.
b. Organisasi sebagai proses interaksi
Sebagai proses, organisasi menyoroti interaksi antara orang-orang di dalamnya. Interaksi ini dapat menimbulkan hubungan formal dan informal. Hubungan formal antara orang-orang dalam organisasi telah diatur dalam dasar hukum rincian susunan organisasi serta hubungan yang bersifat hirarkis dan biasanya tergambar dalam bagart struktur organisasi. Hubungan informal tidak diatur dan tidak terlihat dalam struktur organisasi.

B. Organisasi Perpustakaan
Setiap perpustakaan, baik kecil maupun besar, perlu diatur dan ditata dengan baik, sehingga pelaksanaan kegiatan kerjanya dapat berjalan dengan efisien dan efektif. Pengetahuan tentang seluk-beluk, pelaksanaan, dan teknik kepustakawanan disebut organisasi dan. administrasi perpustakaan. Semua kepala perpustakaan dan kepala unit kerja dalam perpustakaan perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang organisasi dan administrasi perpustakaan, sehingga dapat melaksanakan tugas pimpinan. dengan baik.
Untuk dapat memperoleh hasil yang baik, diperlukan kemauan dan kemampuan tenaga untuk bekerjasama sehingga dalam suatu organisasi perpustakaan perlu. ada pembagian tugas untuk pelaksanaan yang meliputi:
a) beban kerja yang harus dipikul
b) jenis pekerjaan yang bcragam
c) kebutuhan berbagai macam spesialisasi

Pembagian tugas, hendaknya dilaksanakan sesuai dengan kemampuan, keahlian, dan bakat orang-orang yang tersedia di dalam organisasi. Meskipun ada pembagian tugas, namun keseluruhan beban kerja harus dilaksanakan sebagai satu kesatuan yang bulat sehingga perlu ada pertimbangan ekonomis dengan memperhatikan masalah-masalah di lingkungan perpustakaan. sebagai berikut:
a. produktivitas kerja
b. efisiensi
c. efektivitas
d. penegakan disiplin kerja
e. kegairahan kerja
f. kecepatan layanan
g. kualitas layanan
h. kepuasan pemakai

Kepala perpustakaan harus mengetahui kapasitas, bakat dan potcnsi bawahannya agar usaha pengembangan meniadi lebih terarah. Tugas terpenting seorang pimpinan di lingkungan perpustakaan. adalah mengambil keputusan: pimpinan tertinggi mengambil keputusan yang bersifat menveluruh, sedang pimpinan tingkat terendah mengambil kcputusan yang implikasmya terbatas pada unit organisasi yang dipimpinnya.
Dalam organisasi perpustakaan maka agar organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik, pimpinan perpustakaan perlu memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut:
1 ) Penentuan Tujuan Perpustakaan
Tujuan harus dirumuskan secara jelas dan lengkap, baik mengenai bidang, ruang
lingkung sasaran, keahlian dan/atau keterampilan, serta peralatan yang diperlukan. Dari tujuan yang telah dirumuskan dapat diperkirakan bentuk, susunan, corak, dan ukuran besar kecilnya organisasi yang harus disusun.
2) Perumusan Tugas Pokok Perpustakaan
Tugas pokok adalah sasaran yang dibebankan kepada organisasi untuk dicapai:
organisasi besar maka tugas pokoknya luas, sedangkan organisasi kecil tugas pokoknya terbatas. Perumus tugas pokok perlu memperhatikan hal-hal berikut di bawah ini:
a. Tugas poko harus merupakan bagian dari tujuan yang harus dicapai dalam jangka waktu tertent.
b. Tugas pokok harus memperhitungkan batas kemampuan yang ada untuk mencapai tujuan dalam jangka waktu tertentu.

3) Rincian Kegiatan
Semua kegiatan kerja yang harus dilakukan untuk melaksanakan tugas pokok harus disusun secara lengkap dan terinci. Selain itu, harus, dibedakan antara kegiatan kerja yang penting dan kurang penting, kegiatan kerja utama dan penunjang.
4) Pengelompokan Kegiatan Kerja
Kegiatan kerja yang erat hubungannya satu sama lain dikelompokkan, dan pengelompokan ini disebut fungsionalisasi. Setelah tersusun, dilakukan:
a. pengadaan personel.
b. penyediaan anggaran
c. penyediaan peralatan
d. penyusunan sistem hubungan kerja
e. penyusunan prosedur dan tata kerja

c. Penyusunan Organisasi Perpustakaan
Perpustakaan adalah organisasi, berupa lembaga, atau unit keria yang bertugas menghimpun koleksi pustaka dan menyediakannya bagi masyarakat untuk dirnanfaatkan. Lembaga merupakan organisasi yang otonom, sedang unit kerja merupakan organisasi di dalam oqganisasi, sehingga memiliki lembaga induk. Tujuan perpustakaan sebagai organisasi otonom agak berbeda dengan tujuan perpustakaan sebagai anak suatu organisasi yang telah mempunyai tujuan tertentu. Tujuan perpustakaan yang terakhir ini mendukung tujuan lembaga induknya. Proses penyusunan organisasi perpustakaan dijabarkan. menurut urutan sebagai berikut:
1. Tujuan Perpustakaan
Perpustakaan secara umum bertujuan untuk metakukan layanan informasi literer kepada, masyarakat. Tujuan khusus dibedakan oleh jenis perpustakaannya karena setiap jenis perpustakaan melayani kelornpok masyarakat yang berbeda satu sama lain. Tujuan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Perpustakaan Nasional di samping melayani masyarakat, juga mempunyai fimgsi lain, yaitu sebagai perpustakaan deposit
b. Perpustakaan Perguruan Tinggi melayani masyarakat khusus suatu pergunian tinggi
c. Perpustakaan Khusus melayani suatu kelompok masyarakat homogen yang mempunyai minat dan kebutuhan akan infbrmasi khusus.
d. Perpustakaan Umum. melayani seluruh lapisan masyarakat
e. Perpustakaan Sekolah melayam masyarakat khusus suatu sekolah.
2. Tugas Pokok Perpustakaan
Karena tujuannya memberi layanan infonnasi leterer kepada masyarakat, maka tugas pokok adalah:
a. menghimpun bahan pustaka yang meliputi buku. dan nonbuku sebagai sumber informasi, dapat dilakukan dengan cara membeh, meminta/menerima sebagai hadiah, tukar-menukar, atau. titipan.
b. mengolah dan merawat pustaka yang meliputi tugas-tlugas: mencatat pustaka dalam buku induk, mengklasifikasi pustaka, membuatkan katalog untuk alat telusur, memberii label buku. sebagai sandi tempat menyimpannya, mcngatur buku di rak/almari, menyusun kartu-kartu katalog, merawat pustaka supaya tidak mudah rusak atau. hilang.
c. memberikan layanan bahan. pustaka, koleksi yang sudah selesai diolah disajikan kepada pengguna perpustakaan untuk dimanfaatkan.
3. Rincian Kegiatan Kerja Perpustakaan
Kegiatan-kegiatan keria yang harus dilakukan oleh perpustakaan sangat bervariasi,
namun demikian pada dasarnya rincian kerja tersebut adalah sama. Perbedaan rincian kerja
disebabkan jenis perpustakaan yang berbeda sehingga mengakibatkan. cakupan tugasnya
tentunva juga agak berbeda.

4. Pengelompokan Kegiatan Kerja
Kegiatan kerja yang erat hubungannya satu. sama lain dikumpulkan dalam satu kelompok, maka terdapat tiga kelompok kegiatan, yaitu:
a. Kelompok Pembinaan Koleksi, adalah semua kegiatan ke:ga vang berhubungan dengan bahan pustaka, meliputi pengadaan,pengolahan, dan perawatan.
b. Kelompok Pelayanan, adalah semua kegiatan keIja yang berhubungan dengan jasa layanan, meliputi layanan peminjaman pustaka. layanan referensi. Layanan informasi/penelusuran.
c. Kelompok Administrasi adalah semua kegiatan kerja yang berhubungan dengan admmistrasi kantor diluar kegiatan bidang kepustakawanan.


d. Struktur Organisasi Perpustakaan
Setelah proses penyusunan organisasi perpustakaan selesai sampai ditentukannya kelompok kegiatan kerja, maka struktur organisasi dapat digambarkan dalam sebuah bagan. Sebaiknya dalam sebuah struktur organisasi juga perlu dipertimbangkan masuknya unit atau komisi sebagai lembaga pertimbangan yang secara teknis tidak ikut campur dalam urusan operasional perpustakaan, akan tetapi diminta bisa memberikan masukan ide maupun pemikiran tentang kemajuan perpustakaan. Di lingkungan sekolah, komisi ini adalah dewan guru. Tidak sernua guru yang duduk dalam dewan guru dapat melakukan pertimbangan kepada perpustakaan, akan tetapi cukup beberapa guru yang dipandang memiliki kemauan dan kemampuan dalam bidang itu.. Struktur Organisasi Perpustakaan Sekolah (Darmono, 2001)





Administrasi Perpustakaan

Merupakan keseluruhan proses kegiatan yang dilakukan di perpustakaan dengan menggunakan fasilitas yang ada untuk memperlancar dan memepercepat tercapainya tujuan perpustakaan (Rompas,1985 : 12)
a. Administrasi pengolahan buku
adalah rangkaian pekerjaan dalam mempersiapkan buku agar mudah diperoleh dan diketahui informasi yang ada didalamnya, terdiri atas :
- Inventarisasi (pembukaan buku induk)
- Yaitu mencatatkan ke buku induk perpustakaan kekayaan koleksi perpustakaan.
- Cap inventarisasi dan cap perpustakaan
- Klasifikasi
- Yaitu menentukan subjek yang dimiliki buku dengan angka klasifikasi
- Katalogisasi
- Adalah member informasi singkat tentang buku baik fisik dan subjeknya
- Label buku dan sampel
- Filling dan Shelving
- Statistik pengolahan

b. Administrasi Pelayanan
Yaitu : membantu pengguna pustaka untuk mendapatkan bahan bacaan dan informasi yang diperlukan, yang meliputi :
1. Menyusun layout ruangan
2. Memelihara susunan buku di rak
3. Menyusun aturan dan tata tertib ruangan
4. Menerima anggota perpustakaan
5. Melaksanakan peminjaman dan pengembalian buku
6. Memberikan pelayanan informasi dan referensi
7. Memberkan bimbingan membaca
8. Menyusun statistik dan laporan pelayanan perpustakaan

c. Administrasi Pemeliharaan Buku
Menyangkut hal-hal berikut :
a) Buku kotor
sanksinya diberi peringatan saja.
b) Buku rusak
dinasehati dan apabila kerusakannya besar diganti.
c) Buku yang hilang
sanksinya diganti

d. Administrasi Keanggotaan
Syarat-sayrat keanggotaan :
1. Pemohon masih aktif di suatu daerah tertentu atau tinggal di sutu daerah tertentu,
2. Memiliki kartu peminjaman,
3. Bersedia mematuhi peraturan.

e. Laporan dan Statistik Perpustakaan
Yaitu : maju mundurnya pelayanan perpustakaan tergantung dari data statistic dan laporan perpustakaan itu sendiri. Hendaknya keadaan suatu perpustakaan berkembang pesat dan maju.statistik yang harus dibuat adalah :
• Statistik anggota
• Statistik pengurus perpustakaan
• Statistik buku yang dibaca
• Statistik peminjaman
• Statistik pelayanan informasi dan referensi
• Statistik koleksi perpustakaan
• Statistik buku hilang dan rusak

f. Peminjaman Buku
• Sistem terbuka
Pengguna perpustakaan diperbolehkan mencari dan mengambil sendiri buku-buku yang digunakan
• Sistem tertutup
Apabila ingin mencari buku harus melalui petugas

Pengembalian buku
Yaitu : Tata cara pengembalian buku antara sistem terbuka dan tertutup sama saja.buku yang dikembalikan diserahkan pada bagian sirkulasi petugas meneliti tanggal yang tertera pada slip untuk mengetahui terlambat atau tidaknya pengembalian buku


















DAFTAR PUSTAKA

Abihafis. 2009. Fungsi Manajemen Perputakaan. http://abihafiz.wordpress.com ( Diakses pada
tanggal 15 Maret 2010)
Bafadal, Ibrahim. 2005. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
Soetminah. 1992. Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta: Kanesius.
Widiasa, I Ketut. 2007. MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH. Pustakawan
Universitas Negeri Malang. ( Diakses pada tanggal 15 Maret 2010)
Yusuf, Pawit M dan Yahya Suhendra. 2007. Pedoman Penyelenggaraan Perpustaka-an Sekolah:
Jakarta. Kencana Prenada Media Group.

KATALOGISASI

KATALOGISASI

A. Pengertian
Pengertian Katalog
Katolog adalah daftar koleksi perpustakaan. Katolog bisa disusun berdasarkan alfabetis nama pengarang, judul, nama penerbit dan lain - lain tergantung pustakawan di sekolah masing-masing. Katalog merupakan kumpulan buku -buku yang sudah masuk kedalam perpustakaan.
Katalog adalah Presentasi ciri-ciri dari sebuah bahan pustaka atau dokumen (misalnya: judul, pengarang, deskripsi fisik, subyek, dll.) koleksi perpustakaan yang merupakan wakil ringkas bahan pustaka tersebut yang disusun secara sistematis.
Katalogisasi (cataloging): Kegiatan atau proses pembuatan wakil ringkas dari bahan pustaka atau dokumen (buku, majalah, CD-ROM, mikrofilm, dll.). Istilah ini kadang-kadang juga meliputi klasifikasi bahan pustaka dan secara umum penyiapan bahan pustaka untuk digunakan pemakai. Kadang-kadang disebut juga dengan istilah pengindeksan (indexing).
Katalogisasi atau pengatalogan adalah proses pembuatan katalog dimana dalam katalog dicantumkan data penting yang terkandung dalam bahan pustaka, baik ciri fisik maupun isi intelektual, seperti nama pengarang, judul buku, penerbit dan subyek. Jadi katalogisasi adalah proses pengambilan keputusan yang menuntut kemampuan mengintepretasikan dan menerapkan berbagai standar sehingga hal-hal penting dari bahan pustaka terekam menjadi katalog.
Katalog perpustakaan adalah deskripsi pustaka milik suatu perpustakaan yang disusun secara sistematis (sistematis abjad, nomor klasifikasi) sehingga dapat digunakan untuk mencari dan menemukan lokasi pustaka dengan mudah. Selain untuk alat bantu penelusuran koleksi, katalog dapat juga digunakan untuk mengetahui kekayaan koleksi suatu perpustakaan sebab kartu katalog mewakili buku-buku yang ada di rak yang dimiliki oleh suatu perpustakaan.
Salah satu pekerjaan teknis di perpustakaan adalah kerja “katalogisasi” ini adalah proses pembuatan kartu katalog. Katalogisasi berasal dari kata katalog yang artinya adalah sebuah daftar, oxford dictionary memberi ciri: katalog adalah suatu daftar yang disusun secara sistematis, misalnya menurut abjad dan biasanya dibubuhi penjelasan singkat atau ciri yang menunjukkan kedudukannya.
Sedangkan katalog perpustakaan artinya adalah: daftar buku atau bahan lain yang terkumpul di suatu perpustakaan/suatu koleksi; daftar ini disusun menurut suatu susunan yang mudah dikenali;berisi keterangan dari buku;disajikan dalam bentuk tertentu, yang dikatakan dengan susunan yang mudah dikenal adalah menurut abjad, atau menurut imbol klasifikasi dari subjek buku. Sedangkan yang dimaksud dengan keterangan dari buku adalah judul, pengarang, editor, pelukis, penterjemah, keterangan cetakan, imprint, lokasi dan lain sebagainya. Keterangan dari buku ini harus diberikan dalam bentuk dan susunan menurut peraturan katalogisasi.

Pengertian Katalogisasi
Katalogisasi atau pengatalogan adalah proses pembuatan katalog dimana dalam katalog dicantumkan data penting yang terkandung dalam bahan pustaka, baik ciri fisik maupun isi intelektual, seperti nama pengarang, judul buku, penerbit dan subyek. Jadi katalogisasi adalah proses pengambilan keputusan yang menuntut kemampuan mengintepretasikan dan menerapkan berbagai standar sehingga hal-hal penting dari bahan pustaka terekam menjadi katalog.
Pengatalogan adalah kegiatan menyiapkan pembuatan wakil ringkas dokumen (condensed representations) atau katalog, untuk digunakan sebagai sarana temu kembali, agar dokumen yang dicari dapat ditemukan dengan cepat dan tepat.



B. Tujuan Katalogisasi
Tujuan katalogisasi adalah merupakan sarana yang efisien membantu pengguna perpustakaan dalam memperoleh dokumen. Menurut Cutter (1876) tujuan katalog adalah sebagai berikut:
1. Memungkin seseorang mememukan sebuah buku yang diketahui berdasarkan
a. pengarang
b. judul atau
c. subyek
2. Menunjukan buku yang dimiliki perpustakaan
a. oleh pengarang tertentu
b. berdasarkan subyek tertentu, atau
c. dalam jenis literature tertentu
3. Membantu dalam pemilihan buku
a. berdasarkan edisinya
b. berdasarkan karakternya

C. Fungsi Katalogisasi
Fungsi katalogisasi secara umum adalah sebagai berikut :
1. Mencatat bahan pustaka yang ada di perpustakaan untuk memudahkan pengguna,
2. Mencari atau menelusur pustaka,
3. mempermudah pencarian buku dalam perpustakaan berdasarkan pengarang, judul dan subyek.

Adapun fungsi dari catalog adalah sebagai berikut :
a. Menunjukkan tempat suatu buku atau bahan lain dengan manggunakan symbol-simbol angka klasifikasi dalam bentuk nomor panggil,
b. Mendaftar semua buku dan bahan lain dalam susunan alfabetis nama pengarang, judul buku, atau subjek buku yang bersangkutan ke dalam satu tempat khusus perpustakaan untuk memudahkan pencarian entri-entri yang diperlukan,
c. Memberikan kemudahan untuk mencarisuatu buku atau bahan lain di perpustakaan dengan hanya salah satu dari daftar kelengkapan buku yang bersangkutan.
Katalog merupakan kunci untuk mengetahui isi koleksi dari perpustakaan itu sendiri, antara lain:
1. Untuk memberi gambaran yang jelas kepada pemakai jasa perpustakaan tentang koleksi buku-buku yang terdapat dan dimiliki oleh suatu perpustakaan,
2. Untuk menolong pemakai perpustakaan dalam mendapatkan buku yang diperlukan secara tepat dan cepat,
3. Agar para pengguna perpustakaan mudah mendapatkan bahan pustaka yang diinginkannya,
4. Sebagai sarana pemilihan buku yang tepat untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan,
5. Catalog berfungsi sebagai wakil buku yang memberikam keteerangan yang lengkap tentang ciri-ciri buku,
6. Catalog berfungsi sebagai “an instrument of communication “yang meninformasikan buku-buku perpustakaan .

D. Jenis - jenis Katalog
Ada beberapa bentuk katalog sesuai dengan perkembangan perpustakaan itu sendiri, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Katalog buku,
2. Katalog berkas, merupakan katalog kumpulan kertas,
3. Katalog kartu, yaitu kartu katalog berukuran 7,5 cm x 12,5 cm kemudian kartu katalog dijajarkan dalam laci catalog,
4. Katalog komputer (opac) yaitu katalog terbacakan komputer.

Beberapa jenis katalog berdasarkan bentuknya, seperti :
1. Katalog Pengarang
adalah semua nama pengarang buku, maka semua kartu catalog pengarang yang sudah terkumpul disusun menjadi abjad nama – nama pengarang masing - masing buku.
2. Katalog Judul
adalah catalog yang berbentuk kartu yang kata utamanya adalah judul
Buku. Kartu-kartu yang sudah terkumpul disusun menurut abjad judul masing- masing Buku.
Jenis-jenis catalog berdasarkan bentuk fisik adalah sebagai berikut :
a. Kartu katalog (card katalog)
Terbuat dari karton manila, dnegan ukuran internasional 7,5 x 12,5 c. dibagian tengah sebelah bawah diberi lobang, gunanya untuk pengikat supaya tidak mudah lepas dari susunannya, dalam penyimpanannya kartu-kartu ini disusun didalam laci dengan ukuran yang sesuai, dimana bagian luar dari laci tiket untuk tanda isi dari laci tersebut. Selanjutnya laci ini disimpan didalam almari katalog.
Diantara susunan kartu-kartu katalog tersebut diberi kartu penunjuk atau guide card, sebagai penolong untuk mempermudah mancari kartu yang dimaksud. Kartu katalog ini paling praktis didalam praktek, karena mudah menambah, mengurangi dan mengganti. Untuk perpustakaan yang sifatnya tertutup pemakaian bentuk ini kurang praktis, karena pemakai katalog akan berjejal didepan almari katalog.

b. Katalog berkas (sheap catalog)
Katalog ini merupakan lembaran lepas yang terbuat juga dari karton manila yang dijilid menjadi satu berkas, ukurannya bermacam-macam dan lebih besar dari katalog kartu. Bentuk ini praktis untuk perpustakaan sistem tertutup, karena yang mencari buku tidak berjejal dilemari katalog, katalog berkas bisa diperbanyak dalam beberapa buku.

c. Katalog buku (book catalog)
Ini dapat diketik, distensil atau dicetak berbentuk buku yang terdiri dari lembaran-lembaran kertas dimana terdapat uraian dari buku-buku perpustakaan tertentu. Katalog ini biasanya paling murah, dan dapat dibuat banyak dan dapat pula dijual. Hanya kesukarannya dalam penambahan, pengurangan dan perbaikan. Setiap kali katalog ini harus diperbaharui, supaya sesuai dengan keadaan.
Selain itu, catalog juga terdiri atas beberapa jenis yaitu :
a. Katalog Pengarang
Digunakan jika buku yang akan kita cari hanya diketahui nama pengarangnya. Atau ingin mengetahui pengarang tertentu telah mengarang buku apa saja. Katalog pengarang disusun sistematis berdasarkan nama pengarang suatu karya di dalam kabinet katalog. Penulisan nama pengarang adalah dengan cara menuliskan terlebih dahulu nama keluarga, contoh
b. Katalog Judul
Digunakan jika buku yang akan kita cari hanya diketahui judul bukunya. Atau ingin mengetahui judul buku tertentu yang sama telah dikarang oleh pengarang mana saja. Katalog judul disusun secara sistematis berdasarkan judul dalam kabinet katalog. Melalui katalog judul dapat diketahui judul-judul buku yang sama, yang dikarang oleh pengarang yang berbeda.
c. Katalog Subyek
Digunakan bila kita ingin mengetahui berbagai buku yang membahas subyek yang sama, biasanya sering digunakan dalam mengumpulkan bahan pustaka untuk kepentingan pembuatan penelitian, makalah dsb. yang membahas suatu subyek tertentu. Melalui katalog subyek akan diketahui karya-karya yang dikarang oleh berbagai pengarang dengan judul yang berbeda-beda tetapi memiliki pokok bahsan yang sama.


E. Prosedur Pengkatalogisasi
Kegiatan pengatalogan secara garis besar dapat dibagi ke dalam dua kegiatan:
1. Pengatalogan deskriptif, yang bertumpu pada fisik bahan pustaka (judul, pengarang, jumlah halaman, dll), kegiatannya berupa membuat deskripsi bibliografi, menentukan tajuk entri utama dan tambahan, pedomannya antara lain AACR dan ISBD.
2. Pengindeksan subyek, yang berdasar pada isi bahan pustaka (subyek atau topik yang dibahas), mengadakan analisis subyek dan menentukan notasi klasifikasi, pedomannya antara lain bagan klasifikasi, daftar tajuk subyek dan tesaurus. Kedua kegiatan ini menghasilkan cantuman bibliografi atau sering disebut katalog yang merupakan wakil ringkas bahan pustaka.

Sistem katalog dibedakan dari susunannya dalam laci katalog, yang terdiri dari:
1) Sistem katalog abjad,
- Katalog susunan abjad terpisah
a. Katalog pengarang (author catalog)
b. Katalog judul (title catalog)
c. Katalog subyek (subject catalog)
d. Katalog susunan ensiklopedi atau kamus (dictionary catalog)
yaitu catalog yang disusun menurut abjad pengarang, judul dan subyek dalam satu susunan.

2) Sistem katalog klasifikasi (classified catalog)
Merupakan suatu sistem katalog yang disusun menurut suatu bagian klasifikasi tertentu., terdiri dari tiga susunan yaitu:
a. Katalog pengarang judul disusun menurut abjad.
b. Katalog subyek disusun menurut urutan nomor-nomor klasifikasi tertentu.
Indek subyek yang menunjukkan notasi klasifikasi tertentu untuk suatu subyek, umumnya disusun menurut abjad.
Unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah catalog Nama pengarang atau yang dianggap sebagai pengarang Judul buku Judul tambahan Imprint (impressum) untuk menyatakan kota penerbit, penerbit dan tahun terbit;
Kolasi untuk menyatakan jumlah halaman keterangan lain dan ukuran buku;
Nomor seri bila buku itu mempunyai nomor seri; Anotasi yang merupakan catatan; Tanda buku (call number)






DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, Ibrahim. 2005. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
HASUGIAN Joner. 2003. KATALOG PERPUSTAKAAN Dari Katalog Manual Sampai
Katalog Online (OPAC). http://digilib.unnes.ac.id ( Diakses pada tanggal 17 Maret 2010)
Miswan. 2003. Klasifikasi dan Katalogisasi. http://gober31.multiply.com. ( Diakses pada tanggal
17 Maret 2010)
Yusuf, Pawit M dan Yahya Suhendra. 2007. Pedoman Penyelenggaraan Perpustaka-an Sekolah:
Jakarta. Kencana Prenada Media Group.

DESAIN PERPUS

DESAIN PERPUSTAKAAN

A. Penentuan Lokasi Gedung / Ruangan Perpustakaan
Gedung perpustakaan adalah bangunan yang diperuntukan bagi seluruh aktivitas sebuah perpustakaan. Disebut gedung apabila merupakan bangunan besar dan permanent, terpisah dari gedung lain sedangkan apabila hanya menempati sebagian dari sebuah gedung atau hanya sebuah bangunan (penggunan ruang kelas), relatif kecil disebut ruangan perpustakaan.
1. Penentuan Lokasi
Perpustakaan sekolah yang dilengkapi secara tepat hendaknya memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Rasa aman.
b. Pencahayaan yang baik.
c. Didisain untuk mengakomodasi perabotan yang kokoh, tahan lama dan fungsional, serta memenuhi peryaratan ruang, aktivitas dan pengguna perpustakaan.
d. Didisain untuk mengakomodasi perubahan pada program sekolah, program pengajaran , serta perkembangan teknologi audio, video dan data yang muncul.
e. Didisain untuk memungkinkan penggunaan, pemeliharaan serta pengamanan yang sesuai menyangkut perabotan, peralatan, alat tulis kantor dan materi.
f. Dirancang dan dikelola untuk menyediakan akses yang cepat dan tepat waktu ke aneka ragam koleksi sumber daya yang terorganisasi.
g. Dirancang dan dikelola sehingga secara estetis pengguna tertarik dan kondusif dalam hiburan serta pembelajaran, dengan panduan dan tandatanda yang jelas dan menarik.


Penentuan lokasi perpustakaan agar dapat maksumal pemanfaatannya harus dapat memenuhi kriteria diantaranya :
a. Berada ditempat yang luas tanahnya memungkinkan dilakukannya
perluasan pada masa yang akan datang, sesuai dengan perkembangan
perpustakaan.
b. Berada di sekitar pusat kegiatan masyarakat seperti pusat pendidikan (sekolah), pemerintahan dan tentunya pemukiman.
c. Merupakan gedung/satu ruangan utuh yang tidak bergabung dengan
ruangan lain.
d. Mudah dicapai oleh pemakai, sehingga pemakai tidak membuang-buang
waktu secara sia-sia.
e. Cukup tenang dan aman untuk menghindari dari gangguan suara keras
dan kegaduhan.

2. Ruangan Perpustakaan
Yang dimaksud dengan ruangan perpustakaan adalah tempat diselenggarakannya perpustakaan. Sebagian besar kegiatan-kegiatan perpustakaan berada dalam ruangan tersebut. Demikian pentingnya kedudukan ruangan perpustakaan sehingga banyak ahli yang memberikan batasan perpustakaan sebagai ruangan tempat dihimpunnya berbagai macam sumber informasi.
Ruangan perpustakaan merupakan salah satu faktor yang turut memperlancar pelaksanaan tugas-tugas pengelolaan perpustakaan. Tanpa ada ruangan tidak akan dapat menjalankan perpustakaan dengan berhasil.
Fungsi ruangan perpustakaan sekolah secara umum adalah untuk:
a. Tempat para petugas melakukan kegiatan-kegiatan perpustakaan, yakni menghimpun, mengolah dan kemudian melayankannya kepada pengguna.
b. Tempat menyimpan koleksi perpustakaan, baik yang fungsinya sebagai koleksi dasar pendukung kurikulum sekolah maupun koleksi penunjang.
c. Tempat dilaksanakannya kegiatan rutin layanan perpustakaan sekolah.
d. Tempat belajar secara bersama para siswa pada saat-saat tertentu.
Perpustakaan pada umumnya minimal memiliki 4 (empat) macam ruangan diantaranya :
1) Ruang koleksi buku
(rak-rak buku)1 rak (1 sisi, 5 susun, lebar 100 cm) dapat memuat 115-165 buku
eksemplar buku dan jarak antar rak 100-110 cm. Jadi dapat dihitung
berapa kebutuhan luas ruang yang diperlukan untuk menempatan rak dan
dapat disesuaikan dengan bahan pustaka yang dimiliki. Hal ini pun perlu
dipertimbangkan untuk tahun-tahun yang akan datang.
2) Ruang baca
Disesuaikan dengan ruang yang ada. Idealnya terpisah dari ruang koleksi dengan lulas yang mencukupi.
3) Ruang pengolahan bahan pustaka dan ruang Staf
Untuk melakukan aktifitas pengadaan dan pengolahan buku luas
ruangan tergantung berapa jumlah pengelola perpustakaan diperkirakan
setiap petugas memerlukan 2,5 m2.
4) Ruang sirkulasi
Ruang ini dipergunakan untuk melayani peminjaman dan pengembalian buku, ruang yang diperlukan minimal cukup untuk meletakkan meja sirkulasi dan perlengkapan lainnya.
Sesuai dengan fungsi-fungsi ruangan perpustakaan sekolah, maka luasnya pun sesuai dengan kebutuhan. Namun setidaknya memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a) Ruangan untuk petugas
Petugas perpustakaan sekolah perlu disediakan ruangan secara khusus, setiadaknya disediakan tempat khusus dalam ruangan perpustakaan secara keseluruhan, agar dalam melaksanakan tugas kegiatannya tidak terganggu.
b) Ruangan untuk penyimpanan koleksi
Ruangan perpustakaan perlu ditata dan disusun secara teratur sesuai dengan sistem tertentu dalam ruangan yang khusus diperuntukan untuk itu. Misalnya ada ruangan koleksi yang bisa dipinjamkan, ruangan koleksi referens, ruangan khusus majalah / surat kabar dan ruangan lain yang diperlukan.
c) Ruangan untuk kegiatan pelayanan
Ruangan layananan ini meliputi ruangan untuk keperluan :
- Ruang untuk kegiatan layanan membaca
Ruangan ini diperlukan untuk kegiatan membaca dan belajar di perpustakaan. Luas ruangan disesuaikan dengan keperluan.
- Ruang untuk layanan referens
Ruangan ini diperlukan untuk menyimpan koleksi referens dan sekali-sekali untuk pelayanannya.
- Ruang untuk kegiatan layanan sirkulasi
Diperluakan untuk melaksanakan kegiatan layanan peminjaman koleksi.
Beberapa asas atau pedoman yang perlu diperhatikan pada waktu mendirikan gedung perpustakaan sekolah, atau dalam memilih salah satu ruang untuk kepentingan perpustakaan sekolah.
a. Fungsi utama perpustakaan sekolah adalah sebagai sumber belajar. Oleh karena itu gedung atau ruang perpustakaan sekolah berdekatan dengan kelas-kelas yang ada.
b. Gedung perpustakaan sekolah sebaiknya tidak jauh dari tempat parker.
c. Gedung atau ruang perpustakaan sekolah sebaiknya jauh dari kebisingan yang sekiranya mengganggu ketenangan murid-murid yang sedang belajar diperpustakaan sekolah.
d. Gedung atau ruang perpustakaan sekolah harus aman, baik dari bahaya kebakaran,kebanjiran, ataupun dari pencurian.
e. Gedung atau ruang perpustakaan sekolah sebaiknya ditempatkan dilokasi yang kemungkinannya mudah diperluas pada masa yang akan datang.
B. Peralatan perpustakaan
Peralatan perpustakaan adalah barang-barang yang diperlukan secara langsung dalam mengerjakan tugas/kegiatan di perpustakaan. Peralatan perpustakaan sekolah ada yang bersifat habis pakai dan ada pula yang bersifat tahan lama. Peralatan habis pakai adalah pealatan yang relatif cepat habis. Sedangkan peralatan tahan lama adalah peralatan yang dapat digunakan terus menerus dalam jangka waktu yang relatif lama.
a. Peralatan habis pakai
- Pena
- Kertas tipis untuk mengetik, membuat label buku, kantong buku, dan slip tanggal
- Kertas manila untuk membuat kartu katalog, dan dan kartu peminjaman
- Formulir pendaftaran
- Kertas bergaris untuk mancatat sesuatu
- Buku catatan
- Blangko surat
- Amplop bermacam-macam ukuran
- Buku inventaris bahan-bahan pustaka
- Buku inventaris peralatan perpustakaan
- Karbon
- Dan lain-lain

b. Pealatan tahan lama
- Mesin ketik
- Mesin stensil
- Mesin hitung
- Keranjang sampah
- Kotak surat
- Jam dinding
- Pisau
- Gunting
- Penggaris
- Bermacam-macam stempel
- Papan tulis
- Mesin genset
- Dan lain-lain