Selasa, 15 Desember 2009

administrasi pendidikan

ADMINISTRASI PENDIDIKAN

1. Pengertian

Administrasi Pendidikan terdiri dari dua kata, yang masing-masing punya pengertian tersendiri yakni Administrasi dan Pendidikan hal ini menunjukkan bahwa Administrasi Pendidikan adalah merupakan penerapan ilmu administrasi dalam dunia pendidikan atau sebagai penerapan administrasi dalam pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha dan praktek-praktek pendidik.dari asal kata atau etimologisnya administrasi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari AD dan MINISTRARE. Kata ad artinya intensif sedangkan ministrare artinya melayani,membantu,atau mengarahkan jadi pengertian administrasi secara etimologis adalah melayani secar intensif.

Hadari Nawawi1 mengatakan administrasi pendidikan adalah rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerja sama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan dalam lingkungan tertentu,terutama berupa pendidikan lembaga formal.

Sedangkan dalam encyclopedia of educational research chester W. Haris mendefinisikan administrasi pendidikan sebagai suatu proses pengintegrasian segala usaha pendayagunaan sumber-sumber personalia dan material sebagai usaha untuk meningkatkan secara efektif pengembangan kwalitas manusia.

Pengertian administrasi atau manajemen banyak diungkap oleh para ahli administrasi pendidikan, yaitu :

1. Administrasi Pendidikan menurut Syarif (1976 :7) “segala usaha bersama untuk mendayagunakan sumber-sumber (personil maupun materiil) secara efektif dan efisien untuk menunjang tercapainya pendidikan.

2. Menurut Syamsi (1985:10) “administrasi adalah seluruh kegiatan dalam setiap usaha kerjasama yang dilakukan oleh sekelompok atau lebih orang-orang secara bersama-sama dan simultan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

3. Menurut Soepardi (1988:7) “ administrasi adalah keseluruhan proses kegiatan-kegiatan kerja sama yang dilakukan oleh sekelompok atau lebih oarang-orang secara bersama-sama dan simultan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

4. Sedangkan menurut Sutisna (1979:2-3) adalah :

Administrasi pendidikan adalah keseluruhan (proses) yang membuat sumber-sumber personil dan materiil sesuai yang tersedia dan efektif bagi tercapainya tujuan-tujuan bersama. Ia mengerjakan fungsifungsinya dengan jalan mempengaruhi perbuatan orang-orang. Proses ini meliputi perencanaan, organisasi, koordinasi, pengawasan, penyelenggaraan dan pelayanan dari segala sessuatu mengenai urusan sekolah yang langsung berhubungan dengan pendidikan seklah seperti kurikulum, guru, murid, metode-metode, alat-alat pelajaran, dan bimbingan. Juga soal-soal tentang tanah dan bangunan sekolah, perlengkapan, pembekalan, dan pembiayaan yang diperlukan penyelenggaraan pendidikan termasuk didalamnya.

Jadi Administrasi Pendidikan adalah suatu kegiatan kerja sama atau proses pengintegrasian segala sesuatu baik personal maupun material yang tergabung dalam orgaisasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya agar efektif dan efisien.

Pengertian Administrasi Pendidikan ditinjau dari beberapa aspek :

Ø Pertama, administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan. Seperti kita ketahui, tujuan pendidkan itu merentang dari tujuan yang sederhana sampai dengan tujuan yang kompleks, tergantung lingkup dan tingkat pengertian pendidikan yang dimaksud. Tujuan pendidikan dalam satu jam pelajaran di kelas satu sekolah menengah pertama, misalnya, lebih mudah dirumuskan dan dicapai dibandingkan dengan tujuan pendidikan luar sekolah untuk orang dewasa, atau tujuan pendidikan nasional. Jika tujuan itu kompleks, maka cara mencapai tujuan itu juga kompleks, dan seringkali tujuan yang demikian itu tidak dapat dicapai oleh satu orang saja, tetapi harus melalui kerja sama dengan orang lain, dengan segala aspek kerumitannya.

Ø Kedua, administrasi pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencpai tujuan pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemanduan, dan penilaian. Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai, bagaimana mencapainya, berapa lama, berapa orang yang diperlukan dan berapa banyak biaya. Perencanaan ini dibuat sebelum suatu tindakan dilaksanakan.

Ø Ketiga, administrasi pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berpikir sistem. Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian dan bagian-bagian itu berinteraksi dalam sautu proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran.

Ø Keempat, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi manajemen. Jika administrasi dilihat dari sudut ini, perhatian tertuju kepada usaha untuk melihat apakah pemanfaatan sumber-sumber yang ada dalam mencapai tujuan pendidikan sudah mencapai sasaran yang ditetapkan dan apakah dalam pencapain tujuan itu tidak terjadi pemborosan. Sumber yang dimaksud dapat berupa sumber manusia, uang, sarana, dan prasarana maupun waktu.

Ø Kelima, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi kepemimpinan. Administrasi pendidikan dilihat dari kepemimpinan merupakan usaha untuk menajwab pertanyaan bagaimana kemampuan administrator penddikan itu, apakah ia dapat melaksanakan tut wuri handayani, ing madyo mangun karso, dan ing ngarso sungtulodo dalam mencapai tujuan pendidikan.

Ø Keenam, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari proses pengambilan keputusan. Kita tahu bahwa melakukan kerja sama dan memimpin kegiatan sekelompok orang bukanlah pekerjaan yang mudah. Setiap kali, administrator dihadapkan kepada bermacam-macam masalah, dan ia harus memecahkan masalah itu.

Ø Ketujuh, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi komunikasi. Komunikasi dapat diartikan secara sederhana sebagai usaha untuk membuat orang lain mengerti apa yang kita maksudkan dan kita juga mengerti apa yang dimaksudkan orang lain itu.

Ø Kedelapan, administrasi seringkali diartikan dalam pengertian yang sempit yaitu kegaitan ketatausahaan yang intinya dalah kegiatan rutin catat-mencatat, mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan surat-menyurat dengan segala aspeknya, serta mempersiapkan laporan.

2. Latar Belakang

Administrasi merupakan bidang /subyek baru, sebagai bidang yang dipelajari secara sistematik, dan ini terjadi pada abad ke-20. Pertanyaan tentang apakah administrasi pendidikan itu tidaklah mudah untuk menjawabnya. Malah ada orang yang meragukan bahwa suatu teori yang komprehensip tentang bidang ini akan dapat tercapai. Keraguan ini terjadi sebab akhir-akhir ini timbul beberapa pengertian tentang administrasi pendidikan. Adayang mengatakan administrasi pendidikan sebagai tugas pekerjaan, ada yang mengatakan sebagai proses, sebagai pengambilan keputusan, hubungan masyarakat dan lain-lain.

Banyaknya pengertian yang diberikan terhadap administrasi pendidikan dapat dimaklumi karena administrasi pendidikan merupakan bidang/subyek baru, sebagai bidang yang dipelajari secara sistematik. Kemudian dalam rangka memahami dan mempelajarinya, tiap orang dipengaruhi oleh nilai-nilai persoalannya sehingga akibatnya terjadi bias, sehingga pengertian yang diajukan tiap orang sulit bersifat netral. Kemudian juga karena luasnya cakupan administrasi pendidikan serta begitu cepatnya perkembangan yang dialami, mengakibatkan pengertian yang diajukan sebelumnya tidak dapat mengakomodasikan kenyataan riel.

3. Tujuan

Adapun tujuan dari administrasi pendidikan adalah:

  1. efektifitas produksi
  2. efesiensi
  3. kemampuan menyesuaikan diri (adaptivenes)
  4. kepuasan kerja

Tujuan administrasi pendidikan di sekolah dapat dibedakann atas tujuan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

a. Tujuan jangka pendek

Tujuan administrasi sekolah jangka pendek adalah agar tersusun dan terlaksananya suatu sistem pengelolaan intrumental dari proses pendidikan di sekolah secara efektif dan efisien dan menunjang tercapainya pendidikan di sekolah

b. Tujuan jangka menengah

Tujuan administrasi pendidikan jangka menengah adalah menunjang tercapainya tujuan institusional masing-masing jenis dan jenjang pendidikan seperti yang digariskan oleh kurikulum

c. Tujuan jangka panjang

Tujuan jangka panjang adalah untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional seperti digariskan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989.

4. Fungsi

Administrasi pendidikan juga memiliki sebuah fungsi, diantara fungsi administrasi pendidikan adalah:

1. Perencanaan (planning)

“perencanaan(planning) adalah aktivitas memikirkan dan memilih rangkaian tindakan-tindakan yang tertuju pada tercapainya maksu-maksud dan tujuan pedndidikan”.

2. Pengorganisasian (organizing)

“pengorganisasian adalah aktivitas-aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan sehingga terwujudlah kesatuan usaha dealam mencapai maksud-maksud dan tujuan-tujuan pendidikan”.

3. Pengkoordinasian (coordination)

koordinasi adalah aktivitas membawa orang-orang, material, pikiran-pkiran, teknikk-teknik dan tujuan-tujuan kedalam hubungan yang harmonis dan produktif dalam mencapai suatu tujuan”.

4. Komunikasi

komunikasi dalam setiap bentuknya adalah suatu proses yang hendak mempengaruhi sikap dan perbuatan orang-orang dalam struktur organisasi”.

5. Supervisi

“supervise sebagai fungsi administrasi pendidikan berarti aktivitas-aktivitas untuk menentukan komdisi-kondisi/syarat-syarat yang esensial yang akan menjamin tercapainya tujuan-tujuan pendidikan”.

6. Kepegawaian (staffing)

dalam kepegawaian yang menjadi titik penekanan ialah personal itu sendiri. Aktivitas yang dilakukan di dalam kepegawaian antara lain : menentukan, memilih, menempatkan dan membimbing personel.

7. Pembiayaan (budgeting)

Biaya/pambiayaan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi karena biaya ini sangat menentukan bagi kelancaran jalannya sebuah organisasi, tanpa biaya yang mencukupi tidak mungklin terjamin kelancaran jalannya suatu organisasi.

8. Penilaian (evaluating)

Evaluasi sebagai fungsi administrasi pendidikan adalah aktivitas untuk meneliti dan mengetahui sampai di mana pelaksanaan yang dilakukan di dalam proses keseluruhan organisasi mencapai hasil sesuai denhan rencana atau program yang telah di tetapkan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan.

5. Ruang Lingkup / Bidang Garapan

Lingkup Bidang Garapan Administrasi Pendidikan :

ü Bidang administrasi material: kegiatan administrasi yang menyangkut bidang-bidang materi. Seperti: ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, alat-alat perlengkapan.

ü Bidang administrasi personal, yang mencakup di dalamnya persoalan guru dan pegawai sekolah dan sebagainya.

ü Bidang administrasi kurikulum, yang mencakup didalamnya pelaksanaan kurikulum, pembinaan kurikulum, penyusunan silabus, perisapan harian, dan sebagainya.

Administrasi pendidikan juga memiliki sebuah ruang lingkup (bidang garapan) didalam pengelolaannya. Diantara administrasi pendidikan adalah:

  1. administrasi tata laksana sekolah
  2. administrasi personel guru dan pegawai sekolah
  3. administrasi peserta didik
  4. supervisi pengajaran
  5. pelaksanaan dan pembinaan kurikulum
  6. pendirian dan perencanaan bangunan sekolah
  7. hubungan sekolah dan masyarakat

6. Prinsip-prinsip

Didalam administrasi pendidikan terdapat pula sebuah prinsip-prinsip yang dapat menunjang kegiatan administrasi dan mencapai tujuan administrasi pendidikan karena prinsip ini merupakan sesuatu yang dijadikan sebagai pengayaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Diantara prinsip-prinsip administrasi pendidikan adalah:

1. Adanya kerja sama sekelompok orang.

2. Adanya penataan dan pengaturan dari kerja sana tsb.

3. Adanya SDM (sumber daya manusia/personal) yang harus ditata.

4. Adanya peralatan dan perlengkapan (non manusia ) yang harus ditata.

5. Adanya tujuan yang hendak dicapai bersama dari kerjasama tersebut.

7. Peranan Guru

Peran guru meliputi banyak hal sebagaimana yang dikemukakan oleh Adam dan Decey dalam Basic principel of student teaching, antara lain guru sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatu lingkungan, partisipasi, ekspeditor, perencana, supervisor, motivator dan konselor. Dan peranan yang dianggap paling dominant dapat diklasifikasikan adalah guru sebagai demonstrator, guru sebagai pengelola kelas, guru sebagai mediator dan fasilitator, guru sebagai evaluator.

a. Pengambilan inisiatif, pengarah, dan penilaian kegiatan-kegiatan pendidikan.

b. Wakil masyarakat, yang berarti dalam lingkungan sekolah guru menjadi anggota suatu masyarakat.

c. Orang yang ahli dalam mata pencaharian.

d. Penegak disipplin, guru harus menjaga agar tercapai suatu disipplin.

e. Pelaksanan administrasi pendidikan, disamping menjadi pengajar, gurupun beranggungjawab akan kelancaran jalannya pendidikan dan ia harus mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan administrasi,

f. Pemimpin generasi muda, masa depan generasi muda terletak ditangan guru,

g. Penerjemah kepada masyarakat, artiya guru beerperan untuk menyampaikan segala perkembangan kemajuan dunia sekitar kepada masyarakat, khususnya masalah-masalah pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar