Kamis, 17 Desember 2009

PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL

A. Konsep Pembangunan Sebagai Usaha Perubahan Yang Terencana

Dalam GBHN, hakikat Pembangunan Nasional adalah pembangunan manusia dan masyarakat Indonesia, yang dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan nasional, dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan global. Dalam pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju dan kokoh kekuatan moral dan etikanya serta religius.
Pembangunan yang dilaksanankan harus bertujuan dan bertolak dari manusianya, pemabangunan yang berakar dari peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia, maka posisi manusia jelas sebagai objek dan subjek dalam pembangunan.
Manusia sebagai objek pembangunan sasarannya harus terarah pada pembangunan manusia itu sendiri (rohani) seperti : kemampuan penalaran, sikap diri, social pada lingkungan dan kemampuan berusaha. Fuad Hasan dalam Umar Tirtarhardja dkk., menyatakan “Manusia adalah makhluk yang terentang antara potensi dengan aktualisasi”. Manusia sebagai objek pembangunan diarahkan kepada kemampuan untuk mengelola dan memanfaatkan lingkungan secara dinamis, kreatif dan manusiawi, usaha inilah yang disebut pembangunan.




B. Peranan Manusia Dalam Pembangunan

Setiap pembangunan yang diaktualisasikan melalui pendidikan selalu berurusan dengan manusia, karena manusia yang dapat di didik dan membangun. Immanuel Kant menyatakan “Bayi bisa menjadi manusia bila berada di tengah-tengah manusia”. Oleh karena itu pembangunan harus diarahkan pada pembangunan manusianya sebagai satu-satunya makhluk di bumi ini yang dikarunia potensi untuk menyempurnakan diri walaupun tidak akan pernah tercapai.
Dr. Emil Salim (1987) menyatakan bahwa pembangunan harus didasarkan atas prinsip moral dan memuat pokok-pokok sebagai berikut:
1. Pembangunan adalah ibadah kepada Allah SWT sehingga perkembangan setiap penglihatan dan perilaku harus bersumber pada pengabdian diri kepada Allah SWT.
2. Pembangunan memuat kegiatan mengejar kemajuan lahiriah seperti : pendidikan, kebebasan dan keadilan.
3. Dalam melaksanakan pembangunan manusia memiliki tanggung jawab selaku pengelola di muka bumi, sehingga perbuatannya dapat diperhitungkan.
4. Pembangunan tertuju pada pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang memuat ciri keselarasan hubungan antara manusia dengan masyarakat lingkungannya.
5. Pembangunan adalah pembebasan diri manusia dari berbagai hambatan perbuatan manusia seperti kemiskinan, ketidak tahuan, ketidak adilan, ketidak bebasan dan ketimpangan social agar tercapai kualitas dan martabat manusia setinggi-tingginya.
Pembangunan Nasional yang dilaksanakan melalui jangkauan luas dan jauh berhasil tidaknya program pembangunan, yang amat berperan sekali adalah factor manusianya.

C. Peranan Pendidikan Dalam Pembangunan Nasional

Beberapa peranan pendidikan dalam Pembangunan Nasional berkenaan dengan perubahan masyarakat, pengembangan sumber daya manusia dan pemeliharaan lingkungan hidup.
1. Peranan pendidikan dalam pembangunan pada umumnya
Peranan pendidikan terhadap pembangunan dari berbagai segi, seperti :
a. Segi sasaran Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar yang diarahkan kepada peserta didik upaya menjadi manusia yang memiliki kepribadian kuat dan utuh seperti memilki moral yang tinggi artinya tujuan citra manusia pendidikan adalah terwujudnya citra manusia yang menjadi sumber daya pembangunan secara manusiawi.

b. Lingkungan Pendidikan
Dalam lingkungan keluarga anak sebagai calon manusia pembangunan harus ditempa dengan baik tentang keterampilan, etika dan moral serta nilai-nilai agama. Hal ini merupakan landasan yang sangat diperlukan dalam pembangunan.
c. Lingkungan Sekolah
Dalam pendidikan formal (sekolah) peserta didik dibekali beberapa keterampilan dan pengetahuan sebagai bekal untuk kemampuan kerja, bekal ini merupakan sarana penunjang pembangunan dalam berbagai bidang.

d. Lingkungan Masyrakat
Di lingkungan masyarakat peserta didik memperoleh bekal praktis dalam berbagai jenis pekerjaan, khususnya bagi yang tidak memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, hal ini bertalian erat dengan perkembangan sector swasta dalam masyarakat sehingga mampu menunjang pembangunan.

e. Jenjang Pendidikan
Jenjang pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi memberikan bekal bagi peserta didik secara terus menerus sekaligus merupakan basis pendidikan yang berkualitas.

Pengembangan system pendidikan nasional merupakan salah satu usaha untuk mewujudkan wawasan nusantara yang mencakup perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, social budaya, ekonomi serta pertahanan dan keamanan. Oleh karena itu pembangunan tidak terbatas pada pembangunan ekonomi dan industri semata tetapi meliputi upaya-upaya yang beragam sesuai dengan keanekaragaman masalah dan rintangan kebutuhan suatu masyarakat.

2. Peranan pendidikan dalam pengembangan sumber daya manusia
Peranan pendidikan dalam pengembangan sumber daya manusia diantaranya :
a. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
b. Membangun manusia sebagai pelaksanan transformasi.
c. Membina manusia menjadi tenaga produktif.
d. Membentuk kepribadian yang berorientasi kepada prestasi.
e. Memperhitungkan dimensi sumber daya manusia dan pengembangan lapangan kerja.
f. Merubah pola pikir masyarakat yang masih pada taraf rendah.

3. Peranan pendidikan dalam pemeliharaan lingkungan hidup
Secara umum yang dimaksud dengan lingkungan adalah segala benda, kondisi, keadaan yang mempengaruhi kehidupan makhluk, termasuk manusia. Untuk itu lingkungan hidup perlu ditata dan dimanfaatkan dengan penuh perhitungan agar dapat membawa makna bagi manusia sebagai pengelola sekaligus yang menikmati hasil lingkungan hidup itu sendiri.

Peranan pendidikan dalam pembangunan lingkungan hidup, sbb:
a. Memberi arahan pada manusia bahwa memelihara, mengelola dan melestarikan lingkungan hidup adalah suatu keharusan.
b. Memberikan bimbingan bahwa pengendalian alam harus bersifat rasional dan tidak merusak tata lingkungan hidup manusia.
c. Supaya pembangunan yang dilaksanakan dapat menjaga keseimbangan dan pembinaan ekosistem.
d. Untuk mengolah sumber daya alam manusia dapat memberikan manfaat bagi manusia.
e. Untuk menyelaraskan antara kebutuhan manusia dengan daya dukung alam yang ada.
f. Membudayakan pola hidup yang serasi dengan ekosistemnya.


D. Peranan Pendidikan Masa Mendatang

Peranan pendidikan adalah penggerak dari proses modernisasi dalam pembangunan nasional.
Skenario masyarakat Indonesia masa depan dalam rangka tujuan pembangunan nasional jangka panjang tahap kedua ialah mulai masuknya masyarakat Indonesia ke masyarakat industri.
Untuk menghadapi dasawarsa mendatang kita sudah mantap dalam menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk memasuki dunia industri.

Dilihat dari segi pendidikan sebagia bagian dari proses modernisasi fungsi pokok pendidikan mencakup dua tugas sekaligus, yaitu:

1. Pendidikan Sebagai Bagian dari Proses Perubahan

Ada dua gelombang utama yang melanda kehidupan umat manusia dalam dasawarsa mendatang, yaitu teknologi dan komunikasi. Kedua gelombang ini merupakan gelombang mundial yang mau tidak mau harus dihadapi oleh setiap manusia dan masyarakat.
Pendidikan harus dengan cermat mengetahui karakteristik dari gelombang tersebut agar dapat dipersiapkan upaya penanggulangan kekuatan-kekuatan yang mengikutinya atau memanfaatkannya untuk tujuan-tujuan positif.
Kemajuan teknologi komunikasi misalnya akan mengubah fungsi guru, begitu pula konsep mengenai pusat-pusat belajar. Keluarga sebagai salah satu pusat belajar akan mengubah secara mendasar fungsi keluarga dalam rangka pendidikan seumur hidup.
Namun, segi negatifnya antara lain ialah bahwa kemajuan teknologi akan membuka horizon sumber-sumber belajar hampir tidak terbatas sehingga dapat menggoyahkan pembentukan kepribadian seorang anak menjelang dewasa apabila sendi-sendi budaya tidak cukup berakar dalam pembinaan peserta didik itu.
Di sinilah letaknya arti pendidikan kebudayaan suatu bangsa dalam menyongsong abad kemajuan teknologi, khususnya teknologi komunikasi.


2. Pendidikan Sebagai ”watchdog” terhadap Proses Modernisasi

Menghadapi abad komunikasi yang mengubah sendi-sendi kehidupan bukan berarti pendidikan akan kehilangan peranannya.
Memang benar bahwa konsep-konsep pendidikan sekarang bakal tidak sesuai dalam menghadapi perubahan-perubahan sosial budaya yang akan terjadi. Juga bukan pula berarti bahwa pendidikan bakal merupakan variabel yang bebas sama sekali dalam menghadapi perubahan itu.
Pendidikan pada hakekatnya merupakan bentuk hubungan yang paling esensial dalam kehidupan manusia, oleh sebab itu fungsi pendidikan akan tetap langgeng dalam bentuk kehidupan sosial yang berubah. Dan sebagai bentuk lembaga sosial yang paling arkais, peranan budaya sangat dominan. Jadi, tidak mengherankan apabila pendidikan merupakan salah satu lembaga sosial yang paling konservatif dan statis.

E. Permasalahan dalam Pendidikan Nasional

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa tujuan Pendirian Negara Republik Indonesia antara lain adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Sejalan dengan itu pasal 3 UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa salah satu fungsi pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Walaupun pembangunan pendidikan nasional yang dilaksanakan selama ini telah mencapai berbagai keberhasilan, namun masih menghadapi masalah dan tantangan yang cukup komplek.
Kurang optimalnya pelaksanaan system pendidikan (yang sebenarnya sudah cukup baik) di Indonesia yang disebabkan sulitnya menyediakan guru-guru berkompetensi untuk mengajar di daerah-daerah. Sebenarnya kurikulum Indonesia tidak kalah dengan kurikulum Negara maju, tetapi pelaksanaannya yang masih jauh dari optimal. Kurang sadarnya masyarakat mengenai betapa pentingnya pendidik dalam membentuk generasi mendatang sehingga profesi ini begitu dihargai.
System pendidikan yang sering berganti-ganti bukanlah masalah utama yang menjadi masalah utama adalah pelaksanaan di lapangan, kurang optimal. Terbatasnya fasilitas untuk pembelajaran baik bagi pelajar dan pengajar. Hal ini terkait terbatasnya dana pendidikan yang disediakan pemerintah.
Banyak sekali kegiatan yang dilakukan Depdiknas untuk meningkatkan kompetensi guru, tetapi tindak lanjut yang membuahkan hasil dari kegiatan semacam penataran, sosialisasi. Jadi terkesan yang penting kegiatan itu terlaksana selanjutnya, tanpa memperhatikan manfaat yang dapat diperoleh.
Jika kondisi semacam itu tidak diubah untuk dibenahi, kecil harapan pendidikan bisa lebih maju / baik. Maka pendidikan Indonesia sulit untuk maju. Selama ini kesan kuat bahwa pendidikan yang berkualitas mesti bermodal / berbiaya besar. Tapi oleh pemerintah itu tidak ditanggapi, kita lihat saja anggaran pendidikan dalam APBN itu. Padahal semua tahu bahwa pendidikan akan membaik jika gurunya berkompetensi dan cukup dana untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran.

Permasalahan pendidikan yang dimaksud telah diidentifikasi dan dirumuskan, yaitu meliputi :
• Masih rendahnya pemerataan dan akses pendidikan
• Masih rendahnya mutu, relevansi dan daya saing pendidikan, serta
• Masih lemahnya tatakelola, akuntabilitas, dan citra public pengelolaan pendidikan.
• Negara belum mampu melaksanakan amanat UUD yaitu 20% APBN untuk pendidikan.
• Sarana dan prasarana pendidikan yang tidak mendukung.
• Belum meratanya pendidikan yang layak bagi seluruh daerah di Indonesia.
• Belum sesuainya pendidikan dengan karakter daerah-daerah dan karakter Indonesia.

F. Beberapa solusi yang harus dilakukan dalam rangka Pembangunan Nasional di Indonesia :

Untuk mengatasi permasalahan yang masih dihadapi tersebut, Pemerintah telah merumuskan kebijakan umum pembangunan pendidikan nasional yaitu:
• Peningkatan pemerataan dan perluasan akses pendidikan.
• Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan.
• Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik pengelolaan pendidikan.
• Menyiapkan guru-guru yang berkompetensi.
• Pemerintah harus dapat mengoptimalkan kinerja guru-guru berkompetensi untuk di tempatkan di daerah-daerah.
• Pemerintah harus lebih serius menyalurkan anggaran pendidikan ke sekolah-sekolah di daerah yang membutuhkan bantuan dana pendidikan untuk melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan, agar sekolah di daerah tersebut tidak lagi mengalami ketertinggalan.
• Membuat kurikulum pendidikan yang sesuai dengan karakter daerah-daerah di Indonesia, agar putra putri daerah tersebut dapat memanfaatkan SDA setempat dan memajukan daearahnya tersebut.

1 komentar: